Minggu, 11 Oktober 2015

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT


PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
            Pelapisan Sosial
              Masyarakat merupakan kumpulan dari individu-individu,juga kelompok-kelompok. Dari individu, kelompok hingga masyarakat akan terbentuk tempat untuk melangsungkan kegiatan social.karena semua individu saling membutuhkan dan akhirnya semua saling mengisi dan mempengaruhi. Dari situlah akan tercipta pelapisan social.
              Pelapisan social itu adalah perbedaan antara pengelompokan antara masyarakat dengan adanya tingkatan. Dari pelapisan social akan terbentuklah suatu kelompok dari individu-individu dengan latar belakang yang berbeda, sehingga kelompok-kelompok yang dibuat mempunyi tingkatan tersendiri seperti organisasi, kelompok kerja, para mentri, DPR,MPR, dll yang mempunyai tingkatan serta tugas antara organisasi itu berbeda.
              Pelapisan social ini terjadi dikarnakan  sengajaan, terjadi dengan sendirinya/alami, antara derajat/fungsional dan skala. Seperti contohnya :
1.       Sengajaan
Dalam pelapisan social itu individu yang akan menjadi atau mengikuti organisasi, di dalam kelompok tersebut mempunyai suatu tujuan yang akan dicapainya berdasarkan kekuasaan dan peraturan yang berlaku di plapisan social tersebut.
2.      Terjadi dengan sendirinya atau alami
Dalam pelapisan social yang terjadi begitu saja dikarnakan individu itu sendiri.biasanya
pengakuan-pengakuan dan kekuasaan terjadi dengan sendirinya dan alami.
3.      Derajat/ fungsional
Dalam pelapiasan social derajat atau fungsional biasanya terjadi antara individu dengan individulainya atau kelompok yang saling bekerjasama dengan kesamaan derajatnya seperti di perusahaan antara karyawan yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuannya.
4.      Skala
Dalam pelapisan social skala terjadi karena kekuasaaan menurut jenjangnya atau derajatnya.
Selain terjadinya pelapisan social, pasti ada ciri-ciri yang mendasari terjadinya pelapisan social tersebut seperti adanya suatu kelompok yang ditentui oleh jenis kelamin dan umurnya, kelompok yang memimpin mempunyai suatu hak yang istimewa, ada pemimpin kelompok yang mempengaruhi haknya, adanya pembagian kerja di kelompok itu sendiri, adanya individu yang di kucilkan dalam suatu kelompok tersebut dll. Ini termasuk cirri-ciri terjadinya pelapisan social. Menurut teorinya masyarakat itu terdiri dari golongan kelas atas, menegah dan kelas bawah


Pelapisan social yang terjadi di masyarakat mempunyai sifat yang berbeda seperti :
1.      System pelapisan masyarakat tertutup seperti kasta-kasta (brahma,kasatia dll)
2.      System pelapisan masyarakat terbuka seperti setatus kedudukan seseorang
Kesamaan Derajat
Derajat manusia itu sebenarnya sama tetapi yang membedakannya adalah perbuatan, tingkahlaku manusia itu sendiri serta hak dan kewajiban manusia. Dikarnakan manusia itu mahluk social yang saling membutuhkan.
 persamaan suatu nilai, harga dan taraf kehidupannya sehingga antara individu dengan individulainya mempunyai kesamaan dan perbedaan ini tergantung harkat dan martabat (tingkat kedudukan manusia yang terhormat. Jadi penegrtian kesaamaan derajat itu hubungan antara harkat dan martabat dalam kedudukan manusia ysng diciptakan allah swt yang memiliki kodrat, hak serta kewajibanya.
Hal ini harus diterapkan dan di pelihara dalam hubungan kemanusiaan, baik dalam kehidupan masyarakat, pendidikan maupun keluarga. Sehingga manusia mempinyai arti hidup di masyarakat banyak.
Dengan adaanya persamaan derajar ini di Negara Indonesia mempunyai suatu landasan moral dan hukum yaitu :
1.      Ideologi pancasila
2.      Pembukaan UUD 1945
Pasal 27 ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
Pasal 27 ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
 Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh Negara
Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran
3.      Ketetapan DPR dan MPR

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT


PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
            Pelapisan Sosial
              Masyarakat merupakan kumpulan dari individu-individu,juga kelompok-kelompok. Dari individu, kelompok hingga masyarakat akan terbentuk tempat untuk melangsungkan kegiatan social.karena semua individu saling membutuhkan dan akhirnya semua saling mengisi dan mempengaruhi. Dari situlah akan tercipta pelapisan social.
              Pelapisan social itu adalah perbedaan antara pengelompokan antara masyarakat dengan adanya tingkatan. Dari pelapisan social akan terbentuklah suatu kelompok dari individu-individu dengan latar belakang yang berbeda, sehingga kelompok-kelompok yang dibuat mempunyi tingkatan tersendiri seperti organisasi, kelompok kerja, para mentri, DPR,MPR, dll yang mempunyai tingkatan serta tugas antara organisasi itu berbeda.
              Pelapisan social ini terjadi dikarnakan  sengajaan, terjadi dengan sendirinya/alami, antara derajat/fungsional dan skala. Seperti contohnya :
1.       Sengajaan
Dalam pelapisan social itu individu yang akan menjadi atau mengikuti organisasi, di dalam kelompok tersebut mempunyai suatu tujuan yang akan dicapainya berdasarkan kekuasaan dan peraturan yang berlaku di plapisan social tersebut.
2.      Terjadi dengan sendirinya atau alami
Dalam pelapisan social yang terjadi begitu saja dikarnakan individu itu sendiri.biasanya
pengakuan-pengakuan dan kekuasaan terjadi dengan sendirinya dan alami.
3.      Derajat/ fungsional
Dalam pelapiasan social derajat atau fungsional biasanya terjadi antara individu dengan individulainya atau kelompok yang saling bekerjasama dengan kesamaan derajatnya seperti di perusahaan antara karyawan yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuannya.
4.      Skala
Dalam pelapisan social skala terjadi karena kekuasaaan menurut jenjangnya atau derajatnya.
Selain terjadinya pelapisan social, pasti ada ciri-ciri yang mendasari terjadinya pelapisan social tersebut seperti adanya suatu kelompok yang ditentui oleh jenis kelamin dan umurnya, kelompok yang memimpin mempunyai suatu hak yang istimewa, ada pemimpin kelompok yang mempengaruhi haknya, adanya pembagian kerja di kelompok itu sendiri, adanya individu yang di kucilkan dalam suatu kelompok tersebut dll. Ini termasuk cirri-ciri terjadinya pelapisan social. Menurut teorinya masyarakat itu terdiri dari golongan kelas atas, menegah dan kelas bawah


Pelapisan social yang terjadi di masyarakat mempunyai sifat yang berbeda seperti :
1.      System pelapisan masyarakat tertutup seperti kasta-kasta (brahma,kasatia dll)
2.      System pelapisan masyarakat terbuka seperti setatus kedudukan seseorang
Kesamaan Derajat
Derajat manusia itu sebenarnya sama tetapi yang membedakannya adalah perbuatan, tingkahlaku manusia itu sendiri serta hak dan kewajiban manusia. Dikarnakan manusia itu mahluk social yang saling membutuhkan.
 persamaan suatu nilai, harga dan taraf kehidupannya sehingga antara individu dengan individulainya mempunyai kesamaan dan perbedaan ini tergantung harkat dan martabat (tingkat kedudukan manusia yang terhormat. Jadi penegrtian kesaamaan derajat itu hubungan antara harkat dan martabat dalam kedudukan manusia ysng diciptakan allah swt yang memiliki kodrat, hak serta kewajibanya.
Hal ini harus diterapkan dan di pelihara dalam hubungan kemanusiaan, baik dalam kehidupan masyarakat, pendidikan maupun keluarga. Sehingga manusia mempinyai arti hidup di masyarakat banyak.
Dengan adaanya persamaan derajar ini di Negara Indonesia mempunyai suatu landasan moral dan hukum yaitu :
1.      Ideologi pancasila
2.      Pembukaan UUD 1945
Pasal 27 ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
Pasal 27 ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
 Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh Negara
Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran
3.      Ketetapan DPR dan MPR

Rabu, 11 Maret 2015

ETIKA DAN PROFESIONALISME TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI



1.       Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Minggu, 14 Desember 2014

3 CONTOH KASUS TELEMATIKA


1.      Kasus misteri saldo Rp 13 triliun di tabungan milik H. Alimin
PAREPARE - Misteri saldo Rp 13 triliun di tabungan milik H. Alimin, petani asal Jalan Gunung Tolong, Kec. Bacukiki Barat, Parepare, akhirnya terungkap. Koordinator Humas Bank Indonesia (BI) Makassar, Widodo Cahyono, Jumat, 5 Februari, menuturkan kejadian itu kesalahan petugas mengentri data ke komputer. Pemeriksaan peneliti BI menemukan petugas Mandiri saat itu kebablasan mengetik angka nol yang sepatutnya hanya Rp 1.300.000 menjadi Rp 13.000.000.000.000.  "Tak benar jika dikatakan dana sebesar itu adalah transferan teroris atau dana talangan seperti bank Century," tutur Widodo menepis spekulasi yang berkembang di tengah masyarakat. Pengamat Ekonomi dari Unhas, Marsuki DEA menambahkan, kejadian ini sepatutnya menjadi perhatian bagi perbankan membenahi teknologi keuangannya. "Kalau memang benar itu salah input, masak sampai 12 nolnya," tutur dia, setengah tertawa. Sementara itu, Kapolwil Parepare Kombes Pol Ruslan Nicholas, mengaku sudah mendengar informasi saldo petani yang melonjak hingga triliun. "Kami sudah mendengar kabar itu tapi sepertinya hanya kesalahan cetak saja," kata dia. Terpisah, Pengawas Madya Kantor Bank Indonesia Makassar, Abdul Malik menyampaikan, pihaknya sudah menerima laporan terkait pembengkakan saldo pada rekening salah seorang nasabah Bank Mandiri di Parepare. Kasus tersebut sudah diselesaikan pihak Bank Mandiri dengan nasabah bersangkutan. Lebih lanjut kata Malik, kasus tersebut sebenarnya sudah lama terjadi, sekitar 2008 lalu. "Itu juga sudah disidik pihak kepolisian. Kemungkinan baru terungkap sekarang karena maraknya kasus pembobolan ATM," ungkap Malik. (azh-asw)

Tanggapan dan ulasan pada kasus pembengkakan jumlah saldo dalam telematika :

Sabtu, 13 Desember 2014

Sekilas Tentang Indonesia-ku




kali ini saya akan menyampaikan fakta, keunikan, serta pengetahuan tentang Negara Indonesia yang akan membuat Anda semakin memahami negara Kita "Indonesia tercinta". Beragam kultur, budaya, bahasa yang sangat beragam membuat negara ini semakin kaya dan tidak dimiliki oleh negara-negara lain di dunia.

Minggu, 02 November 2014

Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah S.A.W



Rahasia Bisnis Nabi Muhammad SAW
 

Ini adalah Kisah RasulAllah Muhammad SAW yang selama masa Hidupnya pernah mengalami masa kejayaan dan beliau adalah Seorang pebisnis Sukses. Beliau menjalani hidup sebagai pebisnis sukses selama 28 Tahun, mulai dari usia 12 tahun hingga 40 tahun. Dan selebihnya adalah masa keRasulan sebagai suri tauladan kita semua sebagai umat Muslim.

Kamis, 30 Oktober 2014

System Application and Product in data processing



SAP
(System Application and Product in data processing).



            saya akan membahas mengenai software ERP yaitu SAP (System Application and Product in data processing).