Rabu, 11 Maret 2015

ETIKA DAN PROFESIONALISME TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI



1.       Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

2.       Menurut De George, profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan untuk menghasilkan nafkah hidup yang mengandalkan suatu keahlian. Menurut Hardjana(2002), profesi adalah orang yang menjalani profesi sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Jadi, profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian seseorang untuk mencari nafkah.
3.       Profesionalisme adalah suatu kualitas yang harus dimiliki oleh setiap orang. Profesionalisme mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·         Punya keterampilan dan kemahiran yang tinggi di suatu bidang tertentu dalam melaksanakan tugas.
·          Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu masalah dan peka dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan.
·          Punya sikap berorientasi ke depan sehingga dapat mengantisipasi perkembangan lingkungan.
·          Punya sikap mandiri, menghargai pendapat orang lain, dan cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan probadinya.

4.       Siapa yang menerapkan Etika dan Profesionalisme?
Semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang menggunakan (berhubungan dengan) TSI hendaknya menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika. Secara umum, pekerjaan di bidang IT terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya yaitu :
a.       Mereka yang bekerja di bidang perangkat lunak (software), seperti :
·         Sistem analis, orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
·         Programer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
·         Web designer, orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
·         Web Programmer, orang yang bertugas mengimplementasikanrancangan web designer sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
b.      Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
·         Technical engineer, orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
·         Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
c.       Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti :
·         EDP Operator, orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya. 
·         System Administrator, orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
5.       Mengapa etika dan profesionalisme dibutuhkan?
Etika membantu manusia untuk melihat tindakan yang baik atau buruk yang sesuai dengan norma-norma yang ada dimasyarakat. Etika memberi manusia pedoman bagaimana ia harus bertindak. Etika dalam teknologi informasi mempunyai tujuan sebagai dasar yang harus ditaati dalam teknologi informasi untuk melakukan proses pengembangan, pemapanan dan juga untuk menyusun instrument.
Tujuan digunakannya etika dalam teknologi sistem informasi adalah:
·         Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
·         Mampu mengiventariskan dan mengidentifikasi etika dalam teknologi informasi.
·         Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.

6.       Dimana etika dan profesionalisme itu diterapkan?
Etika dan profesionalisme seharusnya diterapkan pada kehidupan sehari-hari oleh semua pihak yang berada dalam lingkup teknologi sistem informasi baik dilingkungan kerja atau disetiap tempat. Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawan untuk menerapkan etika dalam penggunaan teknologi informasi.

7.       Kapan Etika dan Profesionalisme diterapkan?
Etika dan profesionalisme TSI digunakan/dapat diterapkan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Etika dan profesionalisme hendaknya dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme harus nyata.
Merupakan hal yang penting untuk mengetahui bahwa hal yang tidak etis belum tentu ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi, seseorang atau organisasi yang dihadapkan pada keputusan etika tidak mempertimbangkan apakah melanggar hukum atau tidak.
Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis:
·         Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
·         Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
·         Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
·         Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.

8.       Bagaimana Etika dan Profesionalisme diterapkan?
Penerapan Etika dan Profesionalisme TSI dapat diterapkan dengan cara memperhatikan berbagai isu-isu etika serta menjadikannya panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.


Sumber :








Tidak ada komentar:

Posting Komentar