1.
Etika (Etimologi),
berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau
adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral
yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya
“Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan
yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk
penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian
sistem nilai-nilai yang berlaku.
2.
Menurut
De George, profesi adalah
pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan untuk menghasilkan nafkah hidup yang
mengandalkan suatu keahlian. Menurut Hardjana(2002), profesi adalah orang yang menjalani profesi sesuai dengan keahlian
yang dimilikinya. Jadi, profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian
seseorang untuk mencari nafkah.
3.
Profesionalisme adalah suatu kualitas yang harus dimiliki oleh setiap orang.
Profesionalisme mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·
Punya
keterampilan dan kemahiran yang tinggi di suatu bidang tertentu dalam
melaksanakan tugas.
·
Punya
ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu masalah dan peka dalam membaca
situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan.
·
Punya sikap berorientasi ke depan sehingga
dapat mengantisipasi perkembangan lingkungan.
·
Punya
sikap mandiri, menghargai pendapat orang lain, dan cermat dalam memilih yang
terbaik bagi diri dan perkembangan probadinya.
4.
Siapa yang
menerapkan Etika dan Profesionalisme?
Semua elemen di dalam suatu lingkungan
kerja yang menggunakan (berhubungan dengan) TSI hendaknya menerapkan Etika dan
Profesionalisme TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan
bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk
menghindari isu-isu etika. Secara umum,
pekerjaan di bidang IT terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya yaitu :
a.
Mereka yang bekerja di
bidang perangkat lunak (software), seperti :
·
Sistem analis, orang yang
bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa
sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain
sistem yang akan dikembangkan.
·
Programer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis sesuai
sistem yang dianalisa sebelumnya.
·
Web designer, orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan,
analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
·
Web Programmer, orang yang bertugas mengimplementasikanrancangan web
designer sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
b.
Mereka yang bergelut di
bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok
ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
·
Technical engineer, orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan
maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
·
Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang
teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
c.
Mereka yang berkecimpung
dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok
ini, terdapat pekerjaan seperti :
·
EDP Operator, orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan
dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah
perusahaan atau organisasi lainnya.
·
System Administrator, orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan
pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem,
serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah
sistem.
5.
Mengapa etika dan profesionalisme dibutuhkan?
Etika membantu manusia untuk melihat tindakan yang baik atau
buruk yang sesuai dengan norma-norma yang ada dimasyarakat. Etika memberi
manusia pedoman bagaimana ia harus bertindak. Etika dalam teknologi informasi
mempunyai tujuan sebagai dasar yang harus ditaati dalam teknologi informasi
untuk melakukan proses pengembangan, pemapanan dan juga untuk menyusun
instrument.
Tujuan digunakannya etika dalam teknologi sistem informasi
adalah:
·
Mampu
memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu
sendiri.
·
Mampu
mengiventariskan dan mengidentifikasi etika dalam teknologi informasi.
·
Mampu
menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
6.
Dimana etika dan profesionalisme itu diterapkan?
Etika
dan profesionalisme seharusnya diterapkan pada kehidupan sehari-hari oleh semua
pihak yang berada dalam lingkup teknologi sistem informasi baik dilingkungan
kerja atau disetiap tempat. Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai
tanggung jawan untuk menerapkan etika dalam penggunaan teknologi informasi.
7.
Kapan Etika
dan Profesionalisme diterapkan?
Etika dan profesionalisme TSI digunakan/dapat diterapkan ketika seseorang
hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Etika dan
profesionalisme hendaknya dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah
pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme harus nyata.
Merupakan hal yang penting untuk mengetahui bahwa hal yang tidak etis
belum tentu ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi, seseorang atau organisasi
yang dihadapkan pada keputusan etika tidak mempertimbangkan apakah melanggar
hukum atau tidak.
Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan
berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis:
·
Isu privasi:
rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail,
memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai
individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial.
Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi
mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku
untuk individu, kelompok, dan institusi.
·
Isu akurasi:
autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses.
Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan
kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
·
Isu properti:
kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual
yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak.
Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan
merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual
lainnya seperti musik dan film.
·
Isu
aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk
mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
8.
Bagaimana Etika dan Profesionalisme diterapkan?
Penerapan Etika dan Profesionalisme TSI dapat diterapkan dengan cara
memperhatikan berbagai isu-isu etika serta menjadikannya
panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional
mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat
dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar