A. Definisi Alinea (paragraph)
Alinea
(Paragraf) adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah
yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal
juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada
baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau
spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti
paragraf pertama.
B. Syarat Alinea (paragraph)
1.
Kesatuan
Kesatuan
paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama
menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh
diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2.
Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan
hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu
paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat
yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah
paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata
kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3.
Kelengkapan
Ialah
suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4.
Panjang Paragraf
Panjang
paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran
Memperhitungkar,
4 hal :
a. Penyusunan kalimat topik,
b. Penonjolan kalimat topik dalam
paragraf,
c. Pengembangan detail-detail
penjelas yang tepat, dan
d. Penggunaan kata-kata transisi,
frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5.
Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian
pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan
yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara
logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf
sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan
yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :
a.
pola
runtunan waktu,
b. pola uraian sebab akibat,
c. pola perbandingan dan pertentangan,
d. pola analogi,
e. pola daftar, dan
f. pola lain.
Ada tiga
teknik pengembangan paragraf :
1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami
berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan
membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan
waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan,
atau tindakan.
2. Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini
berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi
atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian
akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan
posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut
antiklimaks.
3. Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khuss utama
diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk
khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf
induktif.
C. Manfaat Alinea (paragraph)
Adapun beberapa manfaat paragraf
adalah sebagai berikut :
1. Mengekspresikan gagasan tertulis
dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat
yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi
karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan
bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan pengembangan topik
karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil dan
5. Memudahkan pengendalian variabel
terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.
D. Unsur-unsur alinea
Dalam pembuatan suatu paragraf harus
memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat
berfungsi dengan sebagaimana mestinya.
1. Topik atau tema atau gagasan utama
atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topic merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf
atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak
keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Kalimat utama atau pikiran utama,
merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama
merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu
bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan
penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu:
a. Deduktif : kalimat utama diletakan
di awal alinea
b. Induktif : kalimat utama diletakan
di akhir anilea
c. Variatif : kalimat utama diletakan
di awal dan diulang pada akhir alinea
d. Deskriptif/naratif : kalimat utama
tersebar di dalam seluruh alinea
3. Kalimat penjelas, merupakan kalimat
yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan
kalimat yang berisisi gagasan penjelas.
4. Judul (kepala karangan), untuk
membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi, yaitu :
a. Provokatif (menarik)
b. Berbentuk frase
c. Relevan (sesuai dengan isi)
d. Logis
e. Spesifik
E. Ciri-ciri kalimat utama dan
penjelas
Paragraf
terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama.
1.
Ciri kalimat topik :
a.
Mengandung permasalahan yang potensial
untuk diuraikan lebih lanjut.
b.
Mengandung kalimat lengkap yang dapat
berdiri sendiri.
c.
Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan
dengan kalimat lain.
d.
Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau
transisi.
2.
Ciri kalimat pendukung :
a. Sering
merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
b. Arti
kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.
c. Pembentukannya
sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat
transisi.
d. Isinya
berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung
kalimat topic
F. Macam-macam Paragraph
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan
dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan
masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15
tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal
ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di
perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan
kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri
kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai
penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar
berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul,
sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan
imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
G. Macam-macam paragraf berdasarkan isi
1. Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi
ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema
paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan
sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari,
pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar
penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah
yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan
meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang
dan penuh pesona.
2. Paragraf proses
Paragraf
proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya
tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian
atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3. Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah paragraf
yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran
utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang,
harus ada koherensi antar kalimat.
H. Macam-macam paragraf berdasarkan
letak kalimat utama
1. Paragraf deduktif
Paragraf
deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai
dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya
sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya
untuk membuka usaha baru.
2. Paragraf induktif
Paragraf
induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa
merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang
penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf campuran
Paragraf
campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.
Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan
kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang
dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi
yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan
dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya
sarana komunikasi.
I.
Macam-macam
paragraf berdasarkan tujuannya
1. Paragraf pembuka
Paragraf
pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian
orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu
berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan
oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami
stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.
2. Paragraf penghubung
Paragraf
penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat
paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam
karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.
Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf
disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3. Paragraf penutup
Paragraf
penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat.
Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta
bermanfaat bagi sesame. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
J.
Perkembangan
Alinea
1. Pola paragraf definisi merupakan
penjelasan sesuatu dengan jelas. Pola paragraf definisi biasanya menggunakan
sebuah konjungsi (adalah, ialah, yaitu) yang dicantumkan pada paragraf supaya
lebih mudah dimengerti.
Contoh Pola Pengembangan Paragraf
Definisi :
Apakah itu Intranet? Kata intranet
ini mungkin masih banyak orang awam yang belum mengetahuinya. Kata intranet
hampir menyerupai dengan kata internet, namun terdapat perbedaan dari internet
dan intranet. Jadi intranet merupakan sebuah jaringan komputer yang berbasis
protokol TCP(Transfer Control Protokol) atau IP(Internet Protokol) seperti
halnya sebuah internet, hanya saja intranet digunakan dalam keadaan internal
dari sebuah lembaga, perusahaan, kantor, bahkan warung internet(WARNET) pun
dapat dikategorikan sebagai intranet. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi
satu dengan yang lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan tulang
punggung komunikasi jarak jauh di dalam suatu tempat atau wilayah. Akan tetapi
sebuah intranet tidak perlu terhubung menuju sambungan jaringan ke luar tempat
atau wilayah, sehingga intranet hanya terhubung dalam suatu jaringan di dalam
suatu tempat atau wilayah. Intranet menggunakan semua protocol TCP(Transfer
Control Protokol) atau IP(Internet Protokol) dan aplikasinya, sehingga semua
komputer yang terhubung dengan intranet memiliki “private” internet.
2. Pola paragraf sebab-akibat atau yang
pada umumnya disebut pola kausal, dapat dinyatakan dengan menggunakan
sebab-akibat suatu peristiwa. Dalam hal ini sebab dapat menjadi gagasan utama,
sedangkan akibat dapat menjadi perincian pengembangannya, ataupun sebaliknya.
Contoh Pola Pengembangan Paragraf
Sebab-Akibat :
Jika kita sering berolahraga dengan
benar, tentunya tubuh kita akan sehat dan bugar. Olahraga dapat memiliki banyak
manfaatnya terhadap kesehatan tubuh. Dengan proporsi dan pilihan yang tepat
dengan dilakukan secara teratur, olahraga yang kita lakukan dapat mencegah dan
membantu proses penyembuhan penyakit. Telah banyak riset yang terus mencoba
menemukan manfaat lain dari olahraga. Selain dapat menjaga tubuh dan mencegah
kegemukan, olahraga juga dapat sebagai alternative untuk proses penyembuhan
seperti halnya obat-obatan. Karena olahraga memiliki lebih sedikit efek samping
dibanding jenis pengobatan lainnya. Sebenarnya yang membuat olahraga mampu
berfungsi sebagai salah satu cara pengobatan yang efektif yaitu olahraga dapat
memperkuat otot dalam tubuh yang bekerja paling keras, yakni jantung. Olahraga
teratur mampu memacu tubuh mencapai detak jantung optimal 60 hingga 70 persen
dari detak jantung maksima, sehingga mampu membuat jantung berdetak secara
efisien, memperkuat pembuluh arteri dan melancarkan sirkulasi darah.
3. Pada pola paragraf proses merupakan
termasuk jenis paragraf deskriptif. Paragraf proses yaitu paragraf yang
menjelaskan atau menginformasikan suatu proses terjadinya atau proses
bekerjanya sesuatu urutan langkah.
Contoh Pola Pengembangan
Paragraf Proses:
Tentunya kita semua mengetahui
makanan yang bernama tempe. Tempe yang sering kita konsumsi merupakan makanan
murah dan bergizi. Banyak protein yang dikandung oleh tempe. Cara membuat
tempe pun tidaklah sulit. Bahan yang akan diolah mudah diperoleh, yaitu kacang
kedelai atau kacang-kacangan lain. Namun, bahan yang biasanya digunakan adalah
kacang kedelai. Untuk membuat tempe, langkah yang pertama kali dilakukan
yaitu mengambil kedelai yang sudah kita siapkan sebelumnya. Kita pilih
terlebih dahulu kedelai yang bagus dan bersih. Kemudian, cuci bersih dengan air
yang mengalir, dan kita rebus sampai terlihat masak. Rebusan tempe yang masih
panas tersebut dibiarkan satu atau dua jam sehingga menjadi dingin. Kulit
kedelai masih melekat walaupun ada juga yang sudah mengelupas. Sekarang
usahakan supaya kulit kedelai mengelupas semua. Caranya, masukkan kedelai ke
dalam bakul, letakkan di bawah pancuran air dan aduk secara terus-menerus.
Lakukan hal itu sampai kedelai terkelupas semuanya. Sambil membersihkan
kedelai, didihkan air didalam panci besar, kemudian masukan kedelai yang telah
dibersihkan dan rebus hingga empuk, setelah terlihat empuk, angkat dan buang
airnya. Cuci kedelai dibawah air mengalir untuk membuang sisa kulit arinya,
kemudian tiriskan hingga kering. Atur kedelai didalam wadah dengan permukaan
lebar, setelah dingin taburi permukaan kedelai dengan ragi tempe, aduk hingga
merata, kemudian masukan kedelai yang telah diberi ragi kedalam plastik secara
merata, tutup rapat ujungnya, kemudian lubangi plastik tersebut secukupnya
untuk udara. Simpan bungkusan tempe tersebut ditempat yang terdapat sirkulasi
udaranya selama kurang lebih 35 jam.
4. Paragraf contoh merupakan sebuah
paragraf ilustrasi. Paragraf contoh dikembangkan menggunakan sebuah contoh atau
ilustrasi. Contoh atau ilustrasi pada paragraph tersebut yang memberikan
penjelasan terhadap gagasan paragraf, baik dengan cara deduktif, induktif, atau
paduan keduanya.
Contoh Pola Pengembangan Paragraf
Contoh :
Sebagai seorang pengusaha harus
memiliki modal untuk mambangun usahanya. Seorang pengusaha besar biasanya
memiliki modal yang besar dalam membangun usahanya. Sedangkan pengusaha kecil
biasanya memiliki modal yang kecil dalam membangun usahanya. Baik itu bermodal
besar maupun bermodal kecil, seorang pengusaha diarahkan untuk mengolah dan
mengatur modal tersebut agar mendapatkan keuntungan yang hendak dicapai. Bagi
pengusaha yang bermodal kecil, jika berani mengambil resiko, rintangan dan
tantangan dalam mengembangkan usahanya, maka akan dapat menjadi seorang
pengusaha yang besar. Jatuh-bangun sebuah usaha akan memberikannya pengalaman
dan kekuatan untuk memperluas usahanya sehingga menjadikannya seorang pengusaha
yang besar. Banyak pengusaha besar berawal dari modal yang kecil sehingga
memiliki usaha bermodal besar dengan sikap pantang menyerah dan memiliki
keberanian dalam membangun usahanya. Hal tersebut merupakan sebuah contoh bahwa
seorang pengusaha yang bermodal kecil dapat menjadi pengusaha besar dengan
keberanian dan sikap pantang menyerah.
5. Pola Paragraf Klasifikasi merupakan
suatu pengembangan paragraph melalui pembentukan kelompok yang berdasar atas
sifat-sifat tertentu. Kata atau ungkapan yang biasanya digunakan yaitu dibagi
menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh Pola Pengembangan Paragraf
Klasifikasi :
Pengklasifikasian pada tumbuhan
memiliki tujuan dan manfaat. Klasifikasi tumbuhan merupakan suatu cara sebagai
pembentukan kelas-kelas, kelompok, atau unit melalui pencarian keseragaman
dalam keanekaragaman tumbuhan. Pengklasifikasian tumbuhan memiliki tujuan untuk
menyederhanakan ruang lingkup obyek studi yang akan diteliti. Klasifikasi
tumbuhan dapat membantu dalam mengetahui jenis-jenis tumbuhan, mengetahui
hubungan antar tumbuhan dan mengetahui kekerabatan antar tumbuhan yang beraneka
ragam. Perbedaan dasar yang digunakan dalam mengadakan klasifikasi tumbuhan
tentu saja memberikan hasil klasifikasi yang berbeda-beda, yang dari waktu ke
waktu menyebabkan lahirnya Sistem Klasifikasi yang berbeda. Namun pada
prinsipnya, kesamaan-kesamaan atau keseragaman itulah yang dijadikan dasar
dalam mengadakan klasifikasi, misalnya klasifikasi berdasarkan lingkungan
hidupnya, seperti tumbuhan air, tumbuhan darat, tumbuhan dataran tinggi, tumbuhan
dataran rendah, atau berdasarkan kegunaannya seperti tumbuhan sandang,
obat-obatan, hias, dan lain sebagainya.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar