Jumat, 26 April 2013

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

BAB l PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesungguhnya didasari oleh keputusan yang diambil. Mulai dari aktivitas individual hingga aktivitas dalam organisasi, semuanya didasari pada keputusan yang diambil. Akan tetapi, karena keputusan-keputusan tersebut telah rutin diambil, maka biasanya seseorang atau kelompok organisasi tidak lagi berlama-lama berfikir untuk menetapkan keputusan tersebut. Setiap tindakan seolah-olah dilakukan begitu saja secara alami tanpa perlu pertimbangan. Padahal, sesunggunya tidaklah sepenuhnya seperti itu.
Diluar tindakan rutin tersebut, dalam kehidupan sehari-hari sering kali seseorng dan organisasinya dihadapkan oleh permasalahan yang perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum mengambil keputusan. Karena semua keputusan yang dibuat tentunya didasari pada pertimbangan matang dari berbagai kemungkinan yang ada agar dalam sebuah organisasi mendapatkan pilihan yang baik.
Akan tetapi keputusan untuk memilih ini tidak selalu mudah, terutama karena kita mempunyai berbagai keterbatasan. Bila keputusan dipaksa untuk mendapatkan sesuatu yang sangat ideal, tidak jarang keputusan tersebut menjadi salah akibat keterbatasan-keterbatasan tersebut. Akibatnya kita harus menanggung resiko memilih pilihan yang kurang tepat sehingga merugikan diri sendiri maupun organisasi. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD dan Hardius Usman, Msi (2004:1).
1.2  Batasan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini akan dibahas tentang :
1.   Dfinisi keputusan dalam organisasi.
2.   Jenis – jenis keputusan dalam organisasi.
3.   Factor – factor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

1.3  Tujuan
     Tujuan dari tugas softskil ini yang berjudul “ Pengambilan keputusan dalam organisasi “ selain ditujukan sebagai tugas Mata Kuliah : Teori Organisasi Umum 2 juga sebagai media agar pembaca dapat mengerti tentang definisi keputusan dalam organisasi, jenis – jenis keputusan dalam organisasi dan factor-faktor yang mempengaruhi organisasi.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi keputusan dalam organisasi.
      keputusan adalah suatu pemutusan atau pengakhiran dari pada suatu proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjadikan pilihan pada salah satu alternative tertentu. Atmosudirsjo S Prajudi(1982:87).
Setelah pengertian keputusan disampaikan, perlu pula diikuti dengan pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Beberapa pengertian tentang pengambilan keputusan menurut beberapa buku :
1. Pengambilan keputusan yaitu hal yang dilakukan oleh ketua dalam suatu kegiatan yang dilakukan dalam organisasi untuk mengambil suatu tindakan atau pilihan yang harus dilakukan yang akan menghasilkan keputusan untuk kebaikan bersama (stephen P.Robbins: manajemen).
2.  pengambilan keputusan yaitu proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses itu untuk menemukan dan menyelesaikan masalah dalam organisasi. J. Salusu (1966:47).
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.

2.2  Jenis-jenis keputusan organisasi.
Secara umum keputusan dibedakan menjadi 2 keputusan yang diprogramkan (program decision) melibatkan masalah-masalah yang sederhana, umum, dan kerap terjadi dimana solusinya telah ditentukan sebelumnya. dan keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision) masalah-masalah lain yang lebih rumit.Louis E Boone dan David L. Kurtz (2007 : 394).
Jenis keputusan dibagi menjadi tiga macam :
1.        keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
2.    Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat sebagai keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
3.       Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penangananya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak sengaja terjadi.

2.3  Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan sebagai berikut :
1.         Kondisi/kedudukan.
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut :
A.   Letak posisi; dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
B. Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.
2.         Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
3.         Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat. Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut :
A.       Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
B.        Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.
4.         Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.
5.         Tujuan.
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.
 
BAB III KESIMPULAN
3.1  Kesimpulan.
1.   keputusan adalah suatu pemutusan atau pengakhiran dari pada suatu proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut.
2.     pengambilan keputusan yaitu proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi.
3. Jenis keputusan dibagi menjadi tiga macam: keputusan terstruktur, keputusan semiterstruktur, keputusan tak terstruktur
4.  keputusan dibedakan menjadi 2 keputusan yang diprogramkan (program decision), keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision).
5.   Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan ada 5 yaitu : /kedudukan, Masalah, Situasi , Kondisi, Tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Nachrowi ,Djalal Nachrowi, PhD, dan Hardius Usman, Msi. 2004. Teknik pengambilan keputusan. Jakarta : PT Grasindo.
Prajudi, Atmosudirdjo S. 1982 Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan : Decision Making. Jakarta : Ghalia Indonesia.
P.Robbins, Stephen & Mary Coulter. 2005. Management, eight edition. Erlangga: Jakart.
Salusu, J. 1966. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta : Grasindo,
Boone, Louis E dan David L. Kurtz. 2007. Pengantar bisnis kontemporer. Selemba Empat : Jakarta.
Internet :
http://irpantips4u.blogspot.com/2012/11/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html (25 -04-2013, 16:30)
http://www.slideshare.net/LukmanulhakimAlmamalik/bab-14-13746113(25-04-2013, 17:00)
http://www.masjono.netne.net/tpk/pertemuan4.pptx (25-04-2013, 17:35)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar