Ini adalah Kisah RasulAllah Muhammad SAW yang selama masa Hidupnya pernah mengalami masa kejayaan dan beliau adalah Seorang pebisnis Sukses. Beliau menjalani hidup sebagai pebisnis sukses selama 28 Tahun, mulai dari usia 12 tahun hingga 40 tahun. Dan selebihnya adalah masa keRasulan sebagai suri tauladan kita semua sebagai umat Muslim.
Apa saja nilai warisan yang bisa kita Tiru dari Rasul yang bisa kita ikuti sebagai pengikutnya, Khususnya untuk seorang Hambanya yang menjadi Pengusaha sebagai Orang yang mencari Nafkah.
Semasa Mudanya RasulAllah ini Sudah berkenalan dengan Bisnis dari Usia Dini, Dimulai dari menggembala Kambing. Lalu Bisnisnya ke-Level yang lebih tinggi, Pada waktu itu Beliau masih berusia 12 Tahun dan Beliau di Ajak oleh pamannya Abu Thalib untuk berdagang di Negeri Syam. Disitulah Awalannya Nabi Muhammad SAW mengenal Bisnis secara serius, dan Menjadi Enterprenur Sejati. Hingga beliau mendapat reputasi yang sangat baik bagi penduduk Negri tersebut. Reputasi-reputasinya adalah sebagai Orang yang Terpercaya (Al-Amin) di dalam Perdagangannya maupun di Kehidupan sehariannya. Pada usia 17 Tahun Nabi Muhammad SAW sudah di beri mandat penuh oleh pamannya untuk Berdagang dari dagangannya. Hingga usia 20 tahun beliau sudah hampir menguasai Pusat Bisnis Global di Jamannya.
Rahasia-rahasia Bisnis Nabi Muhammad SAW yang Hebat Itu. Hingga sekarang Masih di Gunakan dengan Prinsip-prinsip Bisnis Modern di Dunia saat ini. Dan juga mengajarkan kita sebagai Umat Muslim untuk menjadi seorang Enterprenur Sejati dan Berakhlak Sebagai Makhluk Allah SWT. Dan menjauhkan Bisnis kita hanya dari Keuntungan Semata (KAPITALISME).
Ini adalah rahasia-rahasia berbisnis Ala Nabi Muhammad SAW :
·
Cara
Berpikir dan BerEtika di dalam Bisnisnya
1. Jujur di dalam Bisnisnya, Kejuran
adalah syarat fundamental dalam berbisnis yang di lakukkan oleh RasullAllah
Muhammad SAW. Beliau pernah melarang para pedagang untuk meletakkan barang
Busuk/jelek di dalam dagangannya. dan beliau selalu memberikan barang sesuai
dengan seadannya dan terbaik bagi Konsumennya.\
2. Berprinsip pada nilai Illahi, Bisnis
yang di lakukkan tidak terlepas dari pengawasan Tuhan. Dan menyadarkan manusia
sebagai makluk Illahiyah (berTuhan).
3. Prinsip kebebasan Individu yang
bertanggung Jawab, Bukan bisnis hasil dari Paksaan atau Riba. Yang menjerat
kebebasan Individu.
4. Bertanggung Jawab, Bertanggung Jawab
moral kepada Tuhan atas perilaku Bisnisnya maupun Orang lain/Partner Bisnisnya
maupun Konsumennya.
5. Keadilan dan Keseimbangan, Keadilan
dan keseimbangan sosial, bukan hanya keuntungan semata tetapi Kemitraan/bantu
membantu di dalam bisnisnya (Win-Win-Solution)
6. Tidak hanya mengejar keuntungan, dan
berorientasi untuk menolong orang lain, Atau WIN Win Solution.
7. Berniat baik di Bisnisnya, berniat baik adalah
Aset Paling berharga oleh pelaku Bisnis selain untuk menjadi terbaik tapi
bermanfaat bagi orang lain.
8. Berani mewujudkan Mimpi, RasullAllah
dari seorang penggembala Kambing, berniat untuk mengubah hidupnya menjadi lebih
baik lagi, menjadi pedagang, lalu Manager hingga beliau mewujudkan cita-citanya
menjadi Owner (Pemilik perusahaan) dengan menikahi Siti Khadijah. Beliau adalah
Enterprenur Cerdas.
9. Branding/Menjaga nama baik,
RasullAllah selalu menggunakan cara ini sebagai Modal Utama, Track Record
sebagai orang Terpercaya (Al Amin), Justru paling di cari dan siapapun ingin
bekerja sama dengannya.
·
Cara
Merintis Bisnis
1. Fokus dan Konsentrasi, RasulAllah
selalu Fokus terhadap bisnis yang beliau tekuni, Tidak mengerjakan bisnis yang
satu ke satunya lagi sebelum beliau menyelesaikannya.
2. Mempunyai Goal dan rencana yang
jelas
3. Merintis Bisnis Dari NOL, kesuksesan
beliau tidak datang dalam satu malam walaupun seorang RasullAllah, tetapi harus
dimulai dari langkah-langkah kecil. Dari seorang Karyawan/Salles hingga jadi
Owner. Dan semua tanpa ada praktek KKN.
4. Tidak Mudah Putus Asa, beliau
Berkata : Janganlah kamu berdua putus asa dari rizky selama kepalamu masih
bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam keadaan merahtidak mempunyai
baju, Kemudian Allah SWT memberikan rizky kepadanya (HR.Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu
Hibban dalam kitab Shahihnya)
5. Berusaha Menjadi Trend Center
6. Inovatif, Semua barang yang di Jual
Rasul selalu berbeda dari kompetitornya, dengan harga murah tetapi Hight
Quality.
7. Memahami kondisi dan analisa Pasar
8. Kemampuan merespon strategi
Pesaingnya
9. Belajar menguasai pasar, Dikisahkan Ketika
beliau di Mekkah para pedagang dari kaum Quraisy yang ingin menjatuhkan
Bisnisnya, dengan menjatuhkan Harga dengan tidak Wajar. Tetapi beliau
menerapkan Hukum Suply&Demand, beliau menyiasati dan bersabar. Hingga semua
dagangan para Kompetitornya habis semua. Rasul baru Menjual Dagangannya karena
Rasul Percaya kalau jumlah Permintaan (Demand) jauh lebih tinggi dari jumlah
Penawaran (Supply) di Kota itu. Tak lama kemudian Rakyat Kota tersebut membeli
Barang Dagangan Rasul dengan Harga Normal, ketika rombongan Pedagang itu pulang
Mekkah gempar. Semua pedagang Rugi akibat banting harga kecuali Nabi Muhammad
SAW yang untung besar. Itulah kejelian melihat, menganalisis, dan memahami
Pasar. Hingga menguasai Pasar yang ada.
10. Mampu Memanagement Organisasi secara
Efektif
11. Bisa menghilangkan Mental Blocking,
Atau juga yang di sebut dengan Ketakutan yang Berlebihan dalam menghadapi
kegagalan usaha. Rasul selalu bisa mengalahkan diri sendiri dari hal-hal
Negatif (mujahadah).
12. Mampu menarik dan meyakinkan pemilik
Modal untuk ikut serta dalam bisnis yang dilaksanakannya
·
Cara
Menjalankan Bisnisnya
1. Bekerja Sama (bersinergi), Beliau
bersabda “Keberkahan sesungguhnya berada dalam Jamaah. Dan, tangan Allah
sesungguhnya bersama Jamaah”
2. Kerja Pintar, Kreatif dan Visioner
3. Menerapkan kesepakatan
Win-Win-Solution (Saling menguntungkan, dan tidak ada yang dirugikan)
4. Bekerja dengan Prioritas
5. Tidak melakukan Monopoli
6. Selalu berusaha dan Tawakal
7. Tepat Waktu
8. Berani ambil Resiko
9. Tidak menimbun barang dagangan
(ihtikar), Rasul melarang Keras pelaku Bisnis dan menyimpan barang pada massa
tertentu, hanya untuk keuntungan semata. Rasul bersabda bahwa pedagang yang mau
menjual barang dagangannya dengan spontan akan di beri kemudahan. Tapi penjual
yang sering menimbun dagangannya akan mendapat kesusahan (Dalam HR Ibnu Majah
dan Thusiy).
10. Profesional di Bisnis yang Di
kelolannya
11. Selalu Bersyukur di Segala Kondisi
12. Berusaha dengan Mandiri, Tekun dan
Tawakal
13. Menjaga nilai-nilai harga diri,
kehormatan, dan kemuliaan dalam proses interaksi bisnis
14. Melakukan bisnis berdasarkan Cinta
(Passion).
15. Tidak MenZhalimi (Merugikan Orang
lain)
16. Rajin Bersedekah
·
Cara
memasarkan Produk
1. Memasarkan Produk yang Halal dan
Suci
2. Tidak melakukan Sumpah Palsu,
3. Tidak merpura-pura menawar dengan
harga tinggi, Agar orang lain tertarik
4. Melakukan timbangan dengan benar
5. Tidak menjelekkan bisnis Orang lain,
Beliau bersabda ” Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud
untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain” (HR. Muttafaq ‘alaih)
6. Pintar beriklan/Promosi, Rasul hafal
betul dimana ada Bazaar di suatu tempat tertentu. Sehingga makin banyak orang
mengenal beliau dan barang dagangannya.
7. Transparansi (keterbukaan), Beliau
bersabda “Tidak dibenarkan seorang Muslimin menjual satu-satu jualannya yang
mempunyai aib, sebelum dia menjelaskan aibnya” (HR. Al-Quzuwaini)
8. Mengutamakan pelanggan (Customer
Satisfaction)
9. Networking (Jejaring) di wilayah
lain
10. Cakap dalam berkomunikasi dan
bernegosiasi (tabligh)
11. Tidak mengambil Untung yang
berlebihan
12. Mengutamakan penawar pertama
13. Menawar dengan harga yang di
inginkan
14. Melakukan perniagaan sepagi mungkin,
RasulAllah mendoakan orang-orang yang pagi-pagi dalam bekerja. “Ya Allah,
berkahilah umatku dalam berpagi-paginya mereka” (HR.Shahr Al Ghamidi)
15. Menjaga Kepercayaan pelanggan
16. Mewujudkan Win-Win Solution
17. Barang Niaga harus bermutu, Murah,
Bermanfaat, Mutakhir dan Berkualitas
18. Kemudahan dalam hal transaksi dan
pelayanan
19. Menentukan Harga dengan jelas ketika
akad (Deal)
·
Cara
berhubungan dengan Karyawan
1. Berbagi perhatian kepada karyawan,
Tidak memilih-milih karyawan Istimewa semua sama.
2. Bermitra Bisnis, Karyawan dan
Majikan seperti hubungan kekeluargan yang kental. Bukan seperti Tuan dan Budak.
3. Memberi gaji yang Cukup kepada
Karyawannya
4. Memberi gaji tepat Waktu kepada
Karyawannya, Sebelum keringat karyawan kering
5. Tidak membebani Karyawan dengan
tugas diluar kemampuannya
6. Karyawan di Wajibkan kerja
sungguh-sungguh dengan seluruh kekuatannya
7. Sering memberikan Bonus-bonus
tambahan di luar gaji pokok
penjelasan diatas sebagian kecil
dari sifat-sifat Suri tauladan Rasul Allah Muhammad SAW yang bisa kita Contoh
dalam membangun Kerajaan Bisnis Kita, jauh lebih Sukses, berakhlak dan membantu
terhadap sesamanya.
referensi:
referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar