Selasa, 01 Oktober 2013

RAGAM BAHASA

A.    Ragam bahasa
Manusia adalah makhluk social yang saling berinteraksi dalam masyarakat menggunakan bahasa, dan dalam masyarakat tersebut terdapat bermacam – macam bahasa yang disebut Ragam Bahasa. Indonesia merupakan Negara  yang terdiri atas beribu-ribu pulau, yang dihuni oleh ratusan suku bangsa dengan pola kebudayaan sendiri-sendiri, pasti melahirkan berbagai ragam bahasa yang bermacam-macam dan ini disebut Ragam Bahasa Indonesia.

Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri.Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.

B.     Penyebab terjadinya ragam bahasa
Penyebab-penyebab adanya ragam bahasa disebabkan tiga hal yaitu :
1.   Perbedaan wilayah
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda seperti wilayah Jawa dan Papua dan beberapa wilayah Indonesia lainnya.
2.   Perbedaan demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.
3.   Perbedaan adat istiadat
Setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek moyang senderi sendiri dan berbeda beda.

C.     Macam-macam ragam bahasa
1.      Berdasarkan media pembicaraan
Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan dibedakan menjadi ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Berikut ini penjelasannya :
a.    Ragam bahasa lisan.
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan,  ekspresi wajah, intonasi, dan gerakan tangan yang bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Ragam lisan dapat kita temui, misalnya pada saat seseorang berpidato, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dalam percakapan antar teman, dan lainnya.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan diantaranya :
1.     Memerlukan kehadiran orang lain
2.    Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
3.    Terikat ruang dan waktu
4.    Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

Ragam bahasa lisan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
kelebihan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1.       Dapat disesuaikan dengan situasi.
2.       Faktor  efisiensi.
3.       Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
4.       Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
5.       Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
6.       Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.
kekurangan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1.      Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
2.      Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
3.      Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.
4.      Aturan-aturan bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.

Contoh ragam bahasa lisan
1.      Ibu bilang kalau cuaca sudah mendung, pakaian harus cepat-cepat diangkat.
2.      Saya tinggal di bogor
3.      Widodo lagi ngerjain tugas bahasa Indonesia

b.   Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media tulis seperti kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata . Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Ragam tulis dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
         
 Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:
1.      Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
2.      Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
3.       Tidak terikat ruang dan waktu.
4.      Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

ragam bahasa tulis juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
kelebihan dari ragam bahasa tulis diantaranya:
1.      Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
2.      Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
3.      Sebagai sarana memperkaya kosakata.
4.      Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
kekurangan dari ragam bahasa tulis siantaranya sebagai berikut:
1.      Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan
itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
2.      Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
3.      Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Contoh ragam bahasa tulis
1.      Ibu mengatakan apabila cuaca sudah mendung, pakaian harus sudah diangkat.
2.      Saya bertempat tinggal dibogor.
3.      Widodo sedang mengerjakan tugas bahasa Indonesia.

2.      Berdasarkan pokok pembicaraan
a.       Ragam bahasa undang-undang
ragam bahasa yang digunakan pada undang-undang yang diberlakukan untuk
hukum di Indonesia.
b.      Ragam bahasa jurnalistik
ragam bahasa yang digunakan para wartawan untuk menyampaikan berita
c.       Ragam bahasa ilmiah
ragam bahasa yang menggunakan penggunaanpengejaan dan tanda baca yang
benar.
d.      Ragam bahasa sastra
ragam bahasa yang digunakan pada cerpen, novel,puisi, dan lain-lain yang mengandung sastra.

3.      Ragam bahasa menurut hubungan antarpembicara
Dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara  yaitu :
a.       Ragam bahasa resmi.
ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana resmi atau formal, misalnya surat dinas, pidato dan makalah atau karya tulis.
b.      Ragam bahasa akrab.
ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama (sama usianya),  lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
c.       Ragam bahasa agak resmi.
ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana tidak resmi, misalnya surat pribadi dan surat untuk keluarga atau yang berbentuk lisan, contohnya dalam percakapan sehari-hari.
d.      Ragam bahasa santai dan sebagainya.
variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.

4.      Ragam bahasa berdasarkan penutur
a.       Ragam bahasa berdasarkan daerah
Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat atau dialek). Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Madura, dan Papua. Masing-masing memiliki ciri khas atau logat yang berbeda-beda.
b.      Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan, berbeda dengan kelompok penutur yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan  pitamin, pideo, pilm, pakultas.
c.        Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicaranya. Sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Contohnya, pada saat kita berbicara dengan seseorang yang memiliki kedudukan atau jabatan yang tinggi dan saat berbicara dengan seorang teman akrab. Pasti tentunya akan sangat berbeda.  Semakin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

5.      Ragam bahasa menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata, peristilahan, ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya:
1.   masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama; koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran.
2.   improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni, pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan hukum.
3.   pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan olah raga.
Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam Koran atau majalah.

D.    Sumber
http://www.tutor.com.my/stpm/variasi_bahasa.htm




Tidak ada komentar:

Posting Komentar