A. Ragam
bahasa
Manusia adalah
makhluk social yang saling berinteraksi dalam masyarakat menggunakan bahasa,
dan dalam masyarakat tersebut terdapat bermacam – macam bahasa yang disebut Ragam
Bahasa. Indonesia merupakan Negara yang terdiri atas beribu-ribu
pulau, yang dihuni oleh ratusan suku bangsa dengan pola kebudayaan
sendiri-sendiri, pasti melahirkan berbagai ragam bahasa yang bermacam-macam dan
ini disebut Ragam Bahasa Indonesia.
Ragam bahasa
adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu
varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk
dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain,
termasuk variasi bahasa baku itu sendiri.Variasi di tingkat leksikon, seperti
slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas
tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi
atau ragam tersendiri.
B. Penyebab terjadinya ragam bahasa
Penyebab-penyebab
adanya ragam bahasa disebabkan tiga hal yaitu :
1.
Perbedaan
wilayah
Setiap daerah mempunyai perbedaan
kultur atau daerah hidup yang berbeda seperti wilayah Jawa dan Papua dan
beberapa wilayah Indonesia lainnya.
2.
Perbedaan
demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang
berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung
mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang
besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa
lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling berdekatan dengan
intonasi volume suara yang kecil.
3.
Perbedaan
adat istiadat
Setiap daerah mempunyai kebiasaan
dan bahasa nenek moyang senderi sendiri dan berbeda beda.
C. Macam-macam ragam bahasa
1. Berdasarkan
media pembicaraan
Ragam bahasa berdasarkan media
pembicaraan dibedakan menjadi ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis.
Berikut ini penjelasannya :
a.
Ragam
bahasa lisan.
Ragam bahasa lisan adalah bahasa
yang dihasilkan alat ucap manusia. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan
tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat
memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, ekspresi wajah, intonasi,
dan gerakan tangan yang bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang
dilakukan. Ragam lisan dapat kita temui, misalnya pada saat seseorang
berpidato, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dalam percakapan antar teman,
dan lainnya.
Ciri-ciri
ragam bahasa lisan diantaranya :
1.
Memerlukan kehadiran orang lain
2.
Unsur gramatikal tidak dinyatakan
secara lengkap
3.
Terikat ruang dan waktu
4.
Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
suara.
Ragam
bahasa lisan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
kelebihan
ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1. Dapat disesuaikan dengan situasi.
2. Faktor efisiensi.
3. Faktor kejelasan karena pembicara
menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak anggota badan agar pendengar
mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
4. Faktor kecepatan, pembicara segera
melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
5. Lebih bebas bentuknya karena faktor
situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
6. Penggunaan bahasa lisan bisa
berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan
kognitif.
kekurangan
ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1.
Bahasa
lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase
sederhana.
2.
Penutur
sering mengulangi beberapa kalimat.
3.
Tidak
semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.
4.
Aturan-aturan
bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.
Contoh
ragam bahasa lisan
1.
Ibu
bilang kalau cuaca sudah mendung, pakaian harus cepat-cepat diangkat.
2.
Saya
tinggal di bogor
3.
Widodo
lagi ngerjain tugas bahasa Indonesia
b.
Ragam
bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa
yang dihasilkan dengan memanfaatkan media tulis seperti kertas dengan huruf
sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara
penulisan dan kosakata . Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita
dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun
susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan
penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Ragam tulis dapat berupa ragam
tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis yang standar kita temui
dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga
dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai
berikut:
1.
Tidak
memerlukan kehadiran orang lain.
2.
Unsur
gramatikal dinyatakan secara lengkap.
3.
Tidak terikat ruang dan waktu.
4.
Dipengaruhi
oleh tanda baca atau ejaan.
ragam
bahasa tulis juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
kelebihan
dari ragam bahasa tulis diantaranya:
1.
Informasi
yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang
menarik dan menyenangkan.
2.
Umumnya
memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
3.
Sebagai
sarana memperkaya kosakata.
4.
Dapat
digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap
unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
kekurangan
dari ragam bahasa tulis siantaranya sebagai berikut:
1.
Alat
atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan
itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih
sempurna.
2.
Tidak
mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti
kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
3.
Yang
tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu
dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
Contoh ragam bahasa tulis
1.
Ibu
mengatakan apabila cuaca sudah mendung, pakaian harus sudah diangkat.
2.
Saya
bertempat tinggal dibogor.
3.
Widodo
sedang mengerjakan tugas bahasa Indonesia.
2. Berdasarkan pokok pembicaraan
a.
Ragam bahasa undang-undang
ragam
bahasa yang digunakan pada undang-undang yang diberlakukan untuk
hukum di Indonesia.
hukum di Indonesia.
b. Ragam bahasa jurnalistik
ragam
bahasa yang digunakan para wartawan untuk menyampaikan berita
c.
Ragam bahasa ilmiah
ragam
bahasa yang menggunakan penggunaanpengejaan dan tanda baca yang
benar.
benar.
d.
Ragam bahasa sastra
ragam
bahasa yang digunakan pada cerpen, novel,puisi, dan lain-lain yang mengandung
sastra.
3. Ragam bahasa menurut hubungan antarpembicara
Dibedakan
menurut akrab tidaknya pembicara yaitu :
a. Ragam
bahasa resmi.
ragam bahasa yang biasa
digunakan dalam suasana resmi atau formal, misalnya surat dinas, pidato dan
makalah atau karya tulis.
b. Ragam
bahasa akrab.
ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan
bicara sebagai sesama (sama usianya), lebih muda, lebih rendah statusnya
atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
c. Ragam
bahasa agak resmi.
ragam bahasa yang biasa
digunakan dalam suasana tidak resmi, misalnya surat pribadi dan surat untuk
keluarga atau yang berbentuk lisan, contohnya dalam percakapan sehari-hari.
d. Ragam
bahasa santai dan sebagainya.
variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk
berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada waktu beristirahat,
berolahraga, berekreasi. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni
bentuk ujaran yang dipendekkan.
4. Ragam bahasa berdasarkan penutur
a. Ragam bahasa berdasarkan daerah
Ragam bahasa berdasarkan daerah
disebut ragam daerah (logat atau dialek). Bahasa Indonesia yang digunakan oleh
orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di
Jawa Tengah, Bali, Madura, dan Papua. Masing-masing memiliki ciri khas atau logat
yang berbeda-beda.
b. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan
penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh
kelompok penutur yang berpendidikan, berbeda dengan kelompok penutur yang tidak
berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing,
misalnya vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan
mungkin akan mengucapkan pitamin, pideo, pilm, pakultas.
c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap
penutur terhadap kawan bicaranya. Sikap itu antara lain resmi, akrab, dan
santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut. Contohnya, pada saat kita berbicara dengan
seseorang yang memiliki kedudukan atau jabatan yang tinggi dan saat berbicara
dengan seorang teman akrab. Pasti tentunya akan sangat berbeda. Semakin
formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya,
makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
5.
Ragam bahasa menurut pokok persoalan atau bidang
pemakaian.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak
pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang
berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa
yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan
dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam
lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan
ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang
digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan
istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan
atau penggunaan sejumlah kata, peristilahan, ungkapan yang khusus digunakan
dalam bidang tersebut, misalnya:
1.
masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang
digunakan dalam bidang agama; koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam
bidang kedokteran.
2.
improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan
dalam lingkungan seni, pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan
hukum.
3.
pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam
lingkungan olah raga.
Kalimat yang digunakan pun berbeda
sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang
berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah,
kalimat-kalimat dalam Koran atau majalah.
D. Sumber
http://www.tutor.com.my/stpm/variasi_bahasa.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar