Selasa, 24 September 2013

SEJARAH, FUNGSI, DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA


A.    SEJARAH BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia  dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau)  dari abad ke-19. Dalam perkembangannya mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
Penamaan Bahasa Indonesia diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan imperialisme bahasa  apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya.  Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan mencampurnya dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya.  Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.  Fonologi dan tata bahasa, Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.  Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
B.     FUNGSI BAHASA INDONESIA
Fungsi bahasa Indonesia sebagai berikut :
1.      Bahasa Indonesia sebagai ekspresi diri.
      Pada awalnya, ketika masih kecil sebelum kita dapat berbicara, kita mengekpresikan suatu keinginan dengan menunjuk pada suatu benda atau bahkan kita menangis saat kita inginkan suatu keinginan. Dalam perkembangan diri kita, sebenarnya fungsi bahasa yang pertama ini berkomuniksai dengan satu ataupun beberapa orang di dalam kehidupan. Karena tergantung situasi dan kondisi yang ada. tanpa kita sadari telah kita lakukan sebagai ekspresi diri kita.
      Sebagai contoh, seorang wanita pasti memiliki suatu buku ‘diary’ yang merupakan suatu tempat atau media untuk mencurahkan perasaan, entah itu perasaan yang gembira maupun yang sedih. Mereka hampir tiap malam dan setiap kejadian yang mereka alami selalu menuangkannya perasaannya dalam bentuk tulisan, puisi dan bahkan lagu yang dirangkai dengan melodi.
Tetapi, pada saat menggunakan bahasa sebagai ekspresi diri, kita tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang akan menjadi pendengarnya. Karena kita menggunakan bahasa untuk kepentingan diri kita pribadi.
2.      Alat  komunikasi
Di dalam kehidupan ini kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya berbicara dan berkomunikasi dengan yang lain. Banyak cara yang bisa di lakukan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ada yang melalui percakapan secara langsung (tatap muka dan lisan), ada juga yang melalui percakapan melalui perantara (tulisan, telepon, hp, surat, dll). Tetapi, komunikasi lisan yang kita lakukan didalam kehidupan sehari-hari atau bisa di katakan yang paling praktis menyebabkan kita tidak teliti dengan bahasa Indonesia yang kita ucapkan sebagai alat komunikasi. Akibatnya kita memiliki suatu kesulitan ketika akan menggunakan bahasa tulis yang standard dan teratur. Disaat kita dituntut untuk berbahasa di dalam suatu kepentingan tertentu, kemungkinan yang akan terjadi adalah kita berbahasa dengan terbata-bata atau kemungkinan yang lebih jauh lagi kita menggunakan dan memasukkan istilah bahasa asing dalam penguraiannya. Banyak factor yang dapat mempengaruhi diri kita didalam berkomunikasi dengan yang lain.  Sebagai contohnya perkembangan iptek dan arus globalisasi.
Jadi, bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai alat komunikasi didalam kehidupan.
3.      Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi social
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, pengalaman-pengalaman mereka dapat kita pelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar untuk dapat berkenalan dengan orang lain. Anggota-anggota masyarakat dapat dipersatukan dengan sebuah bahasa.
Sebagai contoh, didalam kampus gunadarma banyak sekali mahasiswa yang tinggal di luar pulau jawa tetapi saat sudah berada dalam suatu lingkungan pendidikan mereka dipersatukan dengan sebuah bahasa. Walaupun mereka yang berasal dari luar pulau jawa memiliki bahasa daerahnya sendiri.
Didalam kita beradaptasi dengan suatu lingkungan tertentu didalam suatu lingkungan social, bahasa yang kita gunakan pasti berbeda.
Sebagai contoh, kita akan menggunakan kata-kata yang lebih hormat atau standard kepada orang tua, guru, dosen dan lain-lain. Berbeda dengan kata-kata yang biasa kita gunakan didalam pergaulan dengan teman, kawan dan sahabat kita atau bisa kita sebut dengan bahasa yang nonstandard atau rasa hormatnya sangat kurang.
4.      Bahasa sebagai alat kontrol social
Bahasa sebagai alat control social merupakan sebagai suatu sarana untuk dapat mempengaruhi sikap. Tutur kata seseorang. Bahasa sebagai alat control social sangat efektif. Mengapa demikian? Kontol social dapat diterapkan pada diri sendiri atau masyarakat. Berbagai penerangan, informasi pendidikan disampaikan melalui sebuah bahasa. Buku-buku, majalah, surat kabar dan lain-lain(yang bersifat menghimbau dan mengajak)merupakan suatu alat control social.
Sebagai contoh, suatu acara di sebuah stasiun TV bahkan di seluruh stasiun TV selama bulan ramadhan kemarin banyak menyiarkan ceramah-ceramah atau dakwah yang dibawakan oleh para pendakwah. Dari semua yang meraka sampaikan kalau kita mendengar dan mengambil hal yang baik serta selalu mengingat dalam hati saat kita melihat acara tersebut, Semua yang disampaikan oleh para pendakawah bersifat mengajak, menghimbau atau bisa kita sebut sebagai alat control social di dalam masyarakat Indonesia. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan sesutau kepada kita untuk mendapatkan pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baru dalam kehidupan ini. Disamping itu juga kalau kita sekaligus belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain tentang suatu hal.
Sebuah lirik lagu dari musisi ternama pun bisa dijadikan sebuah control social dalam kehidupan walaupun bahasa yang digunakan merupakan ungkapan perasaan yang dituangkan dalam sebuah lirik lagu. Liriknya seperti ini :
Surat buat wakil rakyat
Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Di sana, di gedung DPR

Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman teman dekat
Apalagi sanak famili

Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam

Di kantong safarimu kami titipkan
Masa depan kami dan negeri ini
Dari Sabang sampai Merauke

Saudara dipilih bukan dilotre
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam, juara he’eh, juara ha ha ha……

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat

Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu ’setuju’

C.     KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia memiliki 3 kedudukan yaitu :
1.      Kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
 Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan.Hal ini tercantum dalam Sumpah pemuda (28-10-1928). Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional. Dalam kedudukannya sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi yaitu : 
a.    Lambang kebanggaan kebangsaan
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia.
b.   Lambang Identitas Nasional 
Bahasa Indonesia mewakili jatidiri bangsa Indonesia, selain Bahasa Indonesia terdapat pula lambang identitas nasional yang lain yaitu bendera Merah-Putih dan lambang negara Garuda Pancasila.
c.    Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan bahasa yang berbeda-beda, maka kan sangat sulit berkomunikasi kecuali ada satu bahasa pokok yang digunakan. Maka dari itu digunakanlah Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan perhubungan nasional.
d.   Alat pemersatu bangsa 
Mengacu pada keragaman yang ada pada Indonesia dari suku, agama, ras, dan budaya, bahasa Indonesia dijadikan sebagai media yang dapat membuat kesemua elemen masyarakat yang beragam tersebut kedalam sebuah persatuan.
2.      Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa Negara
Bahasa negara sama saja dengan bahasa nasional atau bahasa persatuan artinya bahasa negara merupakan bahasa primer dam baku yang digunakan pada kesempatan yang formal.
 Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara yaitu : 
a.    Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan. 
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
b.   Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan. 
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek)
c.    Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
d.   Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi. 
Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.
3.      Kedudukan dan fungsi bahasa daerah .
Bahasa yang berkembang di dalam wilayah Indonesia sangatlah banyak. Hampir setiap daerah memiliki bahasa sendiri-sendiri seperti jawa, sunda, Madura, bali, bugis, makasar, batak, papua, dll. Setelah ditentukanya bahasa Indonesia yang dahulunya adalah bahasa Melayu sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara bahasa daerah yang lain seperti jawa, sunda, bali, batak, papua dan lain sebagainya ditempatkan dalam kedudukan sebagai bahasa daerah. Dalam kaitanya dengan bahasa Indonesia bahasa daerah memiliki fungsi yang sangat penting.
Fungsi nyata bahasa daerah dapat kita lihat dari banyaknya kata dalam bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa daerah. Itu menunjukan bahwa bahasa daerah memiliki fungsi dan kedudukan yang sangat penting dalam perkembangan bahasa Indonesia. Secara terperinci bahasa derah memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Dalam kaitanya dengan bahasa Indonesia
1.      Sebagai pendukung bahasa nasional
2.      Bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah tertentu pada tingkat permulaan untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya
3.      Alat pengembang dan pendukung kebudayaan daerah.
b. Dalam kedudukannya sebagai bahasa derah sendiri 
1.      Sebagai lambang kebanggaan daerah.
2.       Lambang identitas daerah.
3.      Alat penghubung di dalam keluarga dan masyrakat daerah
Selain bahasa daerah, ada lagi bahasa yang saat ini berkembang pesat pemakainya seperti bahasa Inggris, perancis, mandarin, belanda, jerman dan lain-lain. Adapun kedudukan dari bahasa-bahasa tersebut adalah sebagai bahasa Asing. Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa tersebut di atas tidak memiliki kemampuan atau bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional maupun bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak akan pernah menjadi bahasa nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Begitupun dalam kaitannya dengan bahasa daerah.
Bahasa asing ini memiliki fungsinya sendiri yaitu sebagai alat perhubungan antarbangsa, alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan. Melihat dari sisi tiga kedudukan bahasa yang berkembang di Indonesia, dapat kita ketahui bahwa semua bahasa tersebut penting dan bermanfaat bagi bangsa kita. Namun yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai ketika kita berusaha menguasai bahasa Asing yang saat ini sedang sangat diminati kita menjadi lupa akan bahasa Daerah atau bahasa Indonesia.

D.    SUMBER
http://indosastra.com/bahasa-indonesia/sejarah/
http://lihatmatakuliahku.blogspot.com/2013/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar