Sabtu, 17 November 2012

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Komunikasi secara sederhana adalah ketika satu organisasi hanya mempunyai satu atau dua orang di dalamnya, kompleksitas dari komunikasi berkembang dan menyesuaikan dengan ukuran organisasi tersebut. Di dalam organisasi yang lebih besar, komunikasi yang terjadi dengan cara pertemuan langsung (tatap muka) sangat jarang terjadi, dibandingkan dengan cara perseorangan seperti voicemail dan pesan e-mail.
Komunikasi sangat penting bagi kehidupan bisnis dan organisasi. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerja sama antara manusia dengan organisasi untuk saling membantu dan mengadakan interaksi.
Komunikasi memegang peran yang sangat penting bagi suatu perusahaan maupun organisasi. Komunikasi berperan penting dalam menjalin kerja sama agar organisasi bisa tercapai dan mempunyai pengaruh sangat besar dalam proses pencapaian tujuan.
Komunikasi bertujuan untuk menciptakan saling pengertian antara pengirim berita atau komunikator dan penerima berita atau komunikan. Maka dalam menyusun berita hendaknya jelas, singkat, padat, sopan serta mengandung makna kebenaran.
Komunikasi akan berhasil jika pengirim pesan dan penerima pesan bersama-sama mencapai pengertian atau kesimpulan yang sama sesuai dengan yang dimaksudkan tentang apa sebenarnya yang dikomunikasikan, untuk itu sangat diperlukan keterampilan berkomunikasi dalam suatu organisasi demi kelancaran aktivitas organisasi.

1.2  Batasan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini akan dibahas tentang :
1.      Pengertian komunikasi.
2.      Unsur-unsur Komunikasi.
3.      Menyalurkan ide melalui komunikasi.
4.      Hambatan-hambatan komunikasi .


1.3  Tujuan
Tujuan dari tugas softskil ini yang berjudul “ Komunikasi dalam organisasi “ selain ditujukan sebagai tugas Mata Kuliah : Teori Organisasi Umum 1 juga sebagai media agar pembaca dapat mengerti tentang pengertian komunikasi, unsure-unsur komunikasi, bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi, dan hambatan-habatan komunikasi.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal .
Pengertian komunikasi menurut beberapa para ahli :
1.      Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
2.      Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
3.      Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
4.      Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
5.      New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
6.      Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.


2.2  Unsur-unsur Komunikasi
1.               Komunikator.
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.  Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari satu orang, banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang, massa.
2.               Komunikan
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan. Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi beberapa  kemungkinan.
3.               Pesan
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) : oral (komunikasi yang dijalin secara lisan), written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
Pesan bersifat non verbal (non verbal communication), gestural communication (menggunakan sandi-sandi bidang kerahasiaan).
4.               Saluran komunikasi dan media komunikasi.
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat dua cara : non mediated communication (face to face) secara langsung dan dengan menggunakan media media.
5.               Efek komunikasi.
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan :
(1) kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu);
(2) afektif (sikap seseorang terbentuk) dan
(3) konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).
6.               Umpan balik.
Merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang diterimanya. Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya informasi yang diterima dibandingkan dengan yang diterima.


2.3  Menyalurkan ide melalui komunikasi
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver).
Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi. Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
1.   Ide (gagasan) oleh sender.
2.   Perumusan yaitu dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
3.   Penyaluran (transmitting) yaitu penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat dan lain-lain.
4.   Tindakan yaitu tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5.    Pengertian yaitu kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
6.   Penerimaan yaitu ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.

2.4  Hambatan-hambatan komunikasi
1.            Hambatan yang bersifat teknis.
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga  saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi. Menurut Chruden dan Sherman, dalam bukunya  Personnel Management , 1976, jenis - jenis hambatan teknis dalam komunikasi :
         a. Tidak adanya rencana dan prosedur kerja yang jelas
b. Kurangnya informasi atau penjelasan.
c. Kurangnya keterampilan membaca.
d. Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.
2.            Hambatan semantik.
Semantik adalah pengetahuan tentang pengertian atau makna kata (denotatif). Jadi hambatan semantik adalah hambatan mengenai bahasa, baik bahasa yang digunakan oleh komunikator, maupun komunikan.
Hambatan semantik dibagi menjadi 3, diantaranya:
1.             Salah pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara.
contoh: partisipasi menjadi partisisapi
2.            Adanya perbedaan makna dan pengertian pada kata-kata yang pengucapannya sama.
Contoh: bujang (Sunda: sudah; Sumatera: anak laki-laki)
3.            Adanya pengertian konotatif
Contoh: secara denotative, semua setuju bahwa anjing adalah binatang berbulu, berkaki empat. Sedangkan secara konotatif, banyak orang menganggap anjing sebagai binatang piaraan yang setia, bersahabat dan panjang ingatan.
3.            Hambatan perilaku (manusiawi).
``       Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan panca indera manusia(pisikis manusia).
Menurut Chruden dan Sherman:
1.            Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan mendengarkan, penyaringan dan pencairan informasi.
2.            Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas komunikasi organisasi.



BAB III
KESIMPULAN
3.1     Kesimpulan
1.      Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
2.      Unsur-unsur Komunikasi : Komunikator, Komunikan, Pesan, Saluran komunikasi dan media komunikasi, Efek komunikasi, Umpan balik.
3.      Menyalurkan ide melalui komunikasi. Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi : Ide (gagasan), Perumusan, Penyaluran (transmitting), Tindakan, pengertian, Penerimaan.
4.      Hambatan-hambatan komunikasi yaitu  Hambatan yang bersifat teknis, Hambatan semantic, Hambatan perilaku (manusiawi).




BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-928-1107201717-bab1.pdf
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28168/4/Chapter%20I.pdf
www.elearning-rri.net/materipimiv/kom_efektif.ppt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar